Sebuah istilah yang pernah aku katakan pada seseorang. Aku sedang menyusun berbagai hal, layaknya banyak orang dengan keinginan mereka yang diperjuangkan.
Pekerjaan
Tak seperti pekerja kantoran, hidup tenang dengan mengandalkan gaji bulanan. Aku pernah mendapat gaji bulanan, bertahun tahun, meski kadang hampir seperempatnya habis untuk dialokasikan pada bahan bakar kendaraan. Belum lagi orang-orang. Sebagai senior organisasi menjadi hal lumrah untuk mentraktir junior. Tidak menjadi beban, bahkan sekarang menjadi kebiasaan, seakan malu jika tidak mampu membayar pesanan teman-temanku.
Belum lagi alokasi makan siang, perawatan kendaraan per berapa bulan dan uang untuk diberikan kepada orang tua. Meskipun orang tua tidak pernah meminta, namun lazimnya manusia, seorang anak, cara berbakti paling mudah minimal adalah memberikan sedikit gaji pada awal bulan.
Setahun belakangan aku tersadar, sejak dulu aku tidak pernah hidup untuk diriku sendiri. Yang mampu gonta-ganti handphone atau barang elektronik lainnya. Bukan karena gaptek, karena aku sendiri dianggap mampu bahkan paling liar soal teknologi oleh teman seangkatanku. Namun perjalanan mengajarkan aku tidak boleh egois, ditempa sejak dahulu soal berbagi.
Leadership
Hal yang aku lewatkan dahulu pada perjalanan organisasi adalah tentang delegasi dan percaya. Pola-pola yang dilakukan oleh pekerja adalah sesuai instruksi, sehingga jika suatu saat menjadi pimpinan bisa jadi kikuk untuk menciptakan sistem yang efektif dan efisien.
Track record sebagai ketua organisasi tidak menjadi jaminan bahwa kamu mampu memimpin dengan baik. Nyatanya beberapa orang saat ini juga masih dalam kendali, hanya beberapa saja yang mampu melampaui.
Dari bekal sisa-sisa pendampingan saat bekerja dulu, aku sedikit banyak mengenali perilaku. Sekarang, aku belajar memilah dan memilih orang-orang yang benar-benar mampu, bukan hasil dari rasa kasihan dan tidak enakan. Istilahnya, jika menulis saja tidak mampu, bagaimana bisa aku percaya jika kamu mampu membuat sebuah essay.
Sehingga dari situ, pikiranku bisa membangun sebuah sistem yang bisa bekerja sesuai dengan ritme yang aku jalankan. Selanjutnya adalah mempercayai mereka mampu melakukannya. Hal yang paling susah jika kita terlalu lama menjadi seorang pekerja.
Sialnya, kadang instruksi dari boomer yang serampangan menjadikan sistem tidak berjalan, bahkan tidak terbentuk.
Mungkin akan disambung jika mood
Gambar sumber: Unsplash / Jonny Gios
(Dhe..)






Leave a Comment